Kamis, 18 September 2014

Jurnal Kepuasan Nasabah BNI



PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS LAYANAN,
DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH TAPLUS
DI BNI CABANG PADANG

THE EFFECT OF PRODUCT QUALITY, SERVICE QUALITY,
AND CORPORATE IMAGE ON CUSTOMER SATISFACTION OF TAPLUS
IN BNI CABANG PADANG

Risnaldi
Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Manajemen Universitas Pakuan Bogor


ABSTRAK



Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah. Penggunaan variabel-variabel tersebut dapat memecahkan permasalahan yang terjadi pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang yaitu terjadinya penurunan jumlah nasabah Taplus dan kenaikan status komplain nasabah dalam kurun waktu Juni 2011 s.d Juni 2012.
Sampel penelitian ini adalah nasabah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Padang sebanyak 124 orang yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode regresi yang dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah dimana citra perusahaan merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya dibanding variabel lainnya. Variabel kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan mempengaruhi kepuasan nasabah sebesar 61,4%, sedangkan sebesar 38,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Implikasi dan saran-saran bagi perusahaan juga diuraikan pada bagian akhir dalam penelitian ini

Kata Kunci: Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Citra Perusahaan, dan Kepuasan Nasabah.


ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of product quality, service quality and corporate image on customer satisfaction. The use of these variables can solve problems that occur in the PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Padang Branch where the customer number was declined and status of Taplus customer complaints was increased in the period June 2011 to June 2012.
The sample was customer of PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Branch Padang 124 people were taken using random sampling technique. Hypothesis testing was conducted by regression which calculated by SPSS 16.
The analysis showed that product quality, service quality, and corporate image has positive and significant impact on customer satisfaction which is the corporate image variable is the most influence than other variables. Variable product quality, service quality, and corporate image affects customer satisfaction by 61.4%, while at 38.6% influenced by other variables. Implication and suggestions for the company are also discussed in later sections of this research.

Keywords: Product Quality, Service Quality, Corporate Image and Customer Satisfaction.




PENDAHULUAN


Bisnis perbankan di Indonesia merupakan salah satu bisnis dengan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Seperti diketahui bahwa walaupun jumlah bank telah banyak berkurang pasca krisis ekonomi 1998 dan 2008, namun saat ini dengan jumlah bank sebanyak 120 bank (Statistik Perbankan Indonesia, Oktober 2012) dinilai masih terlalu banyak sehingga persaingan antar bank dalam memperebutkan pangsa pasar masih sangat ketat. Berbagai upaya dilakukan perusahaan perbankan untuk tetap bertahan hidup (survive) di masa setelah krisis. Salah satu cara yang harus ditempuh perusahaan dalam hal ini adalah dengan menentukan strategi yang tepat supaya tetap bertahan hidup di tengah persaingan serta dapat meningkatkan profitabilitasnya. Namun dalam melakukan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila tidak didukung baik oleh pihak internal perusahaan itu sendiri maupun pihak luar perusahaan yang dalam hal ini adalah para nasabah yang selalu menuntut kepuasan atas kinerja dari perusahaan perbankan.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau dikenal dengan sebutan BNI adalah salah satu bank milik pemerintah Indonesia yang merupakan bank dengan asset terbesar ke-4 di Indonesia. Seperti bank pada umumnya, BNI terlibat langsung dalam persaingan memperebutkan pangsa pasar dalam industri perbankan di Indonesia. Sebagai salah satu bank besar BNI memiliki berbagai macam produk yang dipasarkan untuk berbagai segmen. Salah satu produk utama untuk simpanan nasabah yang dimiliki oleh BNI adalah tabungan dengan brand TAPLUS. Produk tabungan dipasarkan oleh BNI melalui cabang-cabangnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu cabang utama BNI yang terdapat di Indonesia bagian barat adalah BNI Cabang Padang.
Dalam rentang periode 30 Juni 2011 s/d 30 Juni 2012 telah terjadi fluktuasi jumlah nasabah tabungan yang cenderung menurun atau pertumbuhan negatif di BNI Cabang Padang. Hal ini bertolakbelakang dengan pertumbuhan nasabah industri perbankan di wilayah Kantor Bank Indonesia (KBI) Padang seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 1
Perkembangan Jumlah Nasabah Taplus BNI Cabang Padang
dan Nasabah Tabungan Perbankan di Wilayah KBI Padang
30 Juni 2011 s/d 30 Juni 2012


 
Disamping itu jumlah keluhan atau komplain yang diterima oleh BNI Cabang Padang selama masing-masing periode cenderung mengalami kenaikan seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2
Jumlah Keluhan/Komplain Yang Diterima BNI Cabang Padang
Periode Juni 2011 s.d Juni 2012
 


Penurunan jumlah nasabah yang bertolakbelakang dengan industri perbankan setempat yang mengalami kenaikan serta diiringi dengan kenaikan jumlah komplain tersebut melatarbelakangi research problem bahwa ada gejala ketidakpuasan nasabah dalam menabung di BNI Cabang Padang sehingga nasabah memutuskan untuk menutup rekening tabungan mereka.
Produk menjadi bagian yang penting untuk mencapai kesuksesan dan kemakmuran pada perusahaan modern. Perkembangan teknologi, peningkatan persaingan global, serta dinamika kebutuhan dan keinginan pasar, mengharuskan perusahaan melakukan pengembangan produk terus menerus. Hanya ada 2 pilihan yaitu sukses dalam pengembangan produk sehingga menghasilkan produk yang unggul, atau gagal dalam pencapaian tujuan bisnisnya karena produk yang tidak mampu bersaing dipasar.  Kinerja yang negatif pada produk mempunyai pengaruh negatif pada kepuasan nasabah dan kinerja yang positif pada produk mempunyai pengaruh positif pada kepuasan nasabah.
Kualitas layanan juga memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan nasabah. Kualitas layanan memberikan suatu dorongan kepada nasabah untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan nasabah serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan nasabah di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman nasabah yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman nasabah yang kurang menyenangkan.
Pada konteks hubungan pemasaran mempertegas bahwa sebuah hubungan jangka panjang antara perusahaan dan pelanggan akan tetap langgeng dan sustainable, bertumpu pada kepercayaan pelanggan kepada perusahaan. Kepercayaan kepada perusahaan tersebut akan dilihat dari citra (reputasi) perusahaan. Ini berarti citra adalah alur penting perusahaan untuk mampu meraih hati atau memuaskan nasabah mereka. Bagi nasabah citra suatu bank merupakan salah satu hal yang terpenting, karena citra menjadikan bahan pertimbangan utama sebelum melakukan keputusan pembelian (menabung atau meminjam).
Citra suatu bank akan melekat kepada prestise seorang nasabah. Nasabah akan merasa sangat puas dan bangga ketika bank tempat mereka menabung memperoleh suatu prestasi atau reputasi yang baik. Sebaliknya nasabah akan merasa kecewa dan ikut malu ketika terjadi sebuah kejadian negative yang menurunkan reputasi banknya. Pada akhirnya ketika reputasi sebuah bank jatuh maka nasabah akan segera berpikir untuk menutup rekening mereka di bank tersebut.


Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus di BNI Cabang Padang?
2.      Apakah kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus di BNI Cabang Padang?
3.   Apakah citra perusahaan (BNI) berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus di BNI Cabang Padang?
4.    Apakah kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus di BNI Cabang Padang?

 
LANDASAN TEORITIS

Kotler (2009) mendefinisikan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja atau hasil yang diharapkan. Jika kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Jadi tingkat kepuasan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan harapan, semakin sesuai antara kinerja atau hasil yang diperoleh dengan harapan, maka akan semakin tinggi kepuasan yang akan didapat.
Sebuah perusahaan dikatakan bijaksana kalau mengukur kepuasan pelanggannya secara teratur, karena kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan. Pelanggan yang sangat puas umumnya lebih lama setia, membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan meningkatkan produksi yang ada, membicarakan hal-hal yang menyenangkan tentang perusahaan dan produk-produknya, tidak banyak memberikan perhatian pada merek pesaing dan tidak terlalu peka terhadap harga atau konsisten, menawarkan ide produk atau layanan kepada perusahaan, dan lebih sedikit biaya untuk melayani pelanggan ini ketimbang pelanggan baru karena transaksinya bersifat rutin. Berdasarkan pendapat Kotler tersebut dapat disimpulkan bahwa dimensi kepuasan pelanggan adalah setia, pembelian kembali, konsistensi, dan rekomendasi.
Goeth dan Davis menyatakan bahwa kualitas produk merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk atau jasa yang memenuhi atau melebihi harapan. Dapat dikatakan bahwa kualitas produk berpusat pada pandangan konsumen sehingga kualitas produk ditentukan dari sesuai atau tidaknya produk dimata konsumen.
Suatu produk dapat memuaskan konsumen bila dinilai dapat memenuhi atau melebihi keinginan dan harapannya. Kualitas juga merupakan hal yang paling mendasar dari kepuasan konsumen dan kesuksesan dalam bersaing. Kenyataannya kualitas merupakan hal yang seharusnya untuk semua ukuran perusahaan dan untuk tujuan mengembangkan praktek kualitas serta menunjukkan ke konsumen bahwa mereka mampu menemukan harapan akan kualitas yang semakin tinggi.
Selanjutnya Kotler membagi kualitas produk kedalam beberapa dimensi yaitu bentuk, fitur, mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan, kehandalan, mudah diperbaiki, dan gaya.
Tjiptono (2005) mendefinisikan kualitas pelayanan sebagai kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, dan sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi dan melebihi harapan pelanggan. Menurut Stemvelt (2004) kualitas layanan adalah suatu persepsi tentang revolusi kualitas secara menyeluruh yang terpikirkan dan menjadi suatu gagasan yang harus dirumuskan agar penerapannya dapat diuji kembali untuk menjadi proses yang dinamis dan berlangsung terus-menerus dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
Parasuraman et. al dalam Tjiptono mengembangkan suatu alat ukur kualitas layanan yang disebut SERVQUAL (Service Quality) yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi nasabah atas kualitas layanan. Menurut Parasuraman pengukuran kualitas layanan meliputi lima dimensi yaitu :
1)     Tangibles, meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, personilnya dan sarana komunikasi.
2)    Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan kinerja pelayanan yang dijanjikan secara akurat dan pasti.
3)   Responsiveness (keikutsertaan), yaitu kemampuan para karyawan untuk membantu para nasabah dan memberikan layanan dengan tanggap.
4)    Assurance, yaitu kemampuan , kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staff, bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan.
5)   Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan nasabah.
Khusus untuk pengukuran kualitas layanan industri perbankan, Bahia dan Nantel dalam Constantin Zopounidis (2002) mengembangkan 6 dimensi kualitas layanan perbankan yang dikenal dengan Banking Service Quality (BSQ)  yaitu :
1) Keefektifan dan Jaminan (Effectiveness and Assurance), yang merupakan gabungan antara kompetensi dan tingkat respon yang baik dari karyawan, serta faktor keamanan.
2)   Akses (Access), merupakan persepsi nasabah terhadap peralatan yang modern dan elemen-elemen penting yang menjamin akses yang mudah bagi transaksi.
3)   Harga (Price), merupakan faktor yang berhubungan langsung dengan biaya-biaya yang dikenakan.
4) Keterwujudan (Tangible), mengacu kepada suasana, perlengkapan pelayanan dan tampilan pelayanan.
5)   Portofolio Jasa (Service Portofolio), mengarah pada pelayanan yang lengkap dan pelayanan yang konsisten mengikuti perkembangan dunia perbankan.
6)    Kehandalan (Reliability) dibentuk dari dua indikator yaitu sistem pengarsipan yang baik dan tidak terjadinya kesalahan dalam proses penyampaian jasa.

Menurut Shirley Harrison (2004) citra perusahaan merupakan informasi lengkap mengenai perusahaan di benak konsumen yang meliputi personality, reputation, value, dan corporate identity. Keempat dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.    Personality, yaitu keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran perusahaan seperti perusahaan yang dapat dipercaya dan perusahaan yang mempunyai tanggungjawab sosial.
2.    Reputation, yaitu hal yang telah dilakukan perusahaan yang diyakini public sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank.
3.    Value, yaitu nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan maupun keluhan pelanggan.
4.  Corporate Identity, yaitu komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.

Pentingnya citra perusahaan menurut Gronroos (2005) adalah sebagai berikut :
1) Menceritakan harapan bersama kampanye pemasaran eksternal. Citra positif memberikan kemudahan perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif sedangkan citra negatif sebaliknya.
2)   Sebagai penyaring yang mempengaruhi persepsi pada kegiatan perusahaan. Citra positif menjadi pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau fungsional sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut.
3)     Sebagai fungsi dari pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas pelayanan perusahaan.
4)   Mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau dampak internal. Citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata mempengaruhi sikap karyawan terhadap perusahaan.



Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :
Hipotesis 1 : Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang.
Hipotesis 2 : Kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang .
Hipotesis 3 : Citra perusahaan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang
Hipotesis 4 : Kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang.

Konstelasi model

 

Gambar 1. Konstelasi Model Penelitian


METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat. Data yang digunakan merupakan data kuantitatif yang berasal dari hasil survey berupa penyebaran kuisioner kepada sampel nasabah Taplus BNI Cabang Padang yang menjadi responden. Jumlah sampel adalah sebanyak 124 orang yang mewakili populasi 60.404 orang nasabah Taplus BNI Cabang Padang yang dipilih secara acak dengan metode random sampling. Sebelum digunakan data tersebut diuji validitasnya dengan metode korelasi pearson dan reliabilitasnya dengan menggunakan metode cronbach alpha. Uji persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji linearitas data.
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi sebagai   berikut :
1.      Pengaruh X1 (kualitas produk) terhadap Y (kepuasan nasabah)
Y = a + bX1 (regresi linear)
2.      Pengaruh X2 (kualitas layanan) terhadap Y (kepuasan nasabah)
Y = a + bX2 (regresi linear)
3.      Pengaruh X3 (citra perusahaan) terhadap Y (kepuasan nasabah)
Y = a + bX3 (regresi linear)
4.  Pengaruh X1 (kualitas produk), X2 (kualitas layanan), dan X3 (citra perusahaan)  secara bersama-sama terhadap Y (kepuasan nasabah).
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3  (regresi berganda)





HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Suatu item dinyatakan valid jika t-hitung > t-tabel. Dari hasil uji validitas dengan korelasi pearson menggunakan SPSS 16 diperoleh hasil :
-   Untuk variabel kepuasan nasabah, dari 40 item pertanyaan diperoleh jumlah item yang valid sebanyak 34 item.
-     Untuk variabel kualitas produk, dari 40 item pertanyaan diperoleh jumlah item yang valid sebanyak 38 item.
-   Untuk variabel kualitas layanan, dari 40 item pertanyaan diperoleh jumlah item yang valid sebanyak 36 item.
-   Untuk variabel citra perusahaan, dari 40 item pertanyaan diperoleh jumlah item yang valid sebanyak 38 item.

Uji Reliabilitas

Suatu variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,7. Dari hasil uji reliabilitas dengan metode cronbach alpha menggunakan SPSS 16 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel kepuasan nasabah 0,924 ; kualitas produk 0,831 ; variabel kualitas layanan 0,887 ; dan variabel citra perusahaan 0,903. Dengan demikian semua item variabel dinyatakan reliabel.

Uji Normalitas

Data suatu variabel dinyatakan terdistribusi normal jika derajat signifikansi dari hasil tes One-Sample Kolmogorov Smirov > 0,05. Dari hasil uji One-Sample Kolmogorov Smirnov diperoleh derajat signifikansi variabel kepuasan nasabah 0,444 ; variabel kualitas produk 0,383 ; variabel kualitas layanan 0,242 ; dan variabel citra perusahaan 0,422. Dengan demikian data semua variabel dinyatakan terdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Data variabel bebas dinyatakan homogen dengan variabel terikat jika hasil derajat signifikansi tes homogenitas varian > 0,05. Dari hasil uji homogenitas varian dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh derajat signifikansi tes homogenitas varian variabel kualitas produk dengan variabel kepuasan nasabah 0,133 ; variabel kualitas layanan dengan variabel kepuasan nasabah 0,058 ; variabel citra perusahaan dengan variabel kepuasan nasabah 0,138. Dengan demikian semua data variabel bebas dinyatakan homogen terhadap variabel terikat.        

Uji Linearitas

Skor variabel bebas dinyatakan linear terhadap variabel terikat jika hasil uji linearitas memiliki derajat signifikansi < 0,05. Dari hasil uji linearitas dengan menggunakan SPSS 16 diperoleh derajat signifikansi uji linearitas variabel kualitas produk terhadap kepuasan nasabah 0,000 ; variabel kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah 0,000 ; variabel citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah 0,000. Dengan demikian semua data variabel bebas dinyatakan linear terhadap variabel terikat.

Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan metode regresi linear dan regresi berganda menggunakan SPSS 16. Hasil uji hipotesis yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1)      Hasil perhitungan regresi pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah sebagai berikut :
Persamaan regresi linear dinyatakan signifikan jika t-hitung > t-tabel atau jika derajat signifikan uji-t < 0,05.  Hasil t-hitung 7,564 > t-tabel 1,9796 dan derajat signifikansi uji 0,000 < 0,05 dengan demikian persamaan regresi dinyatakan signifikan dan hipotesis 1 (H1) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dapat diterima (H0 ditolak, H1 diterima). Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah adalah positif dan signifikan.

2)      Hasil perhitungan regresi pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah sebagai berikut :
P ersamaan regresi linear dinyatakan signifikan jika t-hitung > t-tabel atau jika derajat signifikan uji-t < 0,05. Hasil t-hitung 8,700 > t-tabel 1,9796 dan derajat signifikansi uji 0,000 < 0,05 dengan demikian persamaan regresi dinyatakan signifikan dan hipotesis 2 (H2) yang menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah dapat diterima (H0 ditolak, H1 diterima). Pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah adalah positif dan signifikan.

3)      Hasil perhitungan regresi pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah sebagai berikut :
P ersamaan regresi linear dinyatakan signifikan jika t-hitung > t-tabel atau jika derajat signifikan uji-t < 0,05. Hasil t-hitung 13,890 > t-tabel 1,9796 dan derajat signifikansi uji 0,000 < 0,05 dengan demikian persamaan regresi dinyatakan signifikan dan hipotesis 3 (H3) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah dapat diterima (H0 ditolak, H1 diterima). Pengaruh citra perusahaan terhadap kepuasan nasabah adalah positif dan signifikan

4)      Hasil perhitungan regresi pengaruh kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan secara bersama-sama terhadap kepuasan nasabah sebagai berikut :
Persamaan regresi berganda dinyatakan signifikan jika F-hitung > F-tabel atau jika derajat signifikan uji-F < 0,05. Hasil F-hitung 63,535 > F-tabel 2,68 dan derajat signifikansi uji 0,000 < 0,05 dengan demikian persamaan regresi dinyatakan signifikan dan hipotesis 7 (H7) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan citra perusahaan secara bersama-sama terhadap kepuasan nasabah dapat diterima (H0 ditolak, H1 diterima). Pengaruh kualitas produk, kualitas layanan dan citra perusahaan secara bersama-sama terhadap kepuasan nasabah positif dan signifikan. 
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar variabel kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan mempengaruhi kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang dapat dilihat dari koefisien determinasi (R2) dengan perhitungan seperti dibawah ini :



Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,614 atau 61,4% berarti kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan mempengaruhi kepuasan nasabah sebesar 61,4% sedangkan sebesar 38,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya.


KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.    Kualitas produk memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang.
2.   Kualitas layanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang.
3.   Citra Perusahaan memiliki pengatuh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang.
4.   Kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan terhdap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang.
5.   Diantara ketiga variabel bebas citra perusahaan merupakan variabelyang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI Cabang Padang.
6.      Kualitas produk, kualitas layanan, dan citra perusahaan mempengaruhi kepuasan nasabah sebesar 61,4% sedangkan sebesar 38,6% dipengaruhi oleh variabel lainnya.


SARAN-SARAN

1.    Untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah nasabah Taplus yang berdasarkan penelitian menurun akibat rendahnya tingkat kepuasan nasabah, BNI Cabang Padang harus lebih memperhatikan kualitas produk, kualitas layanan dan citra perusahaan. Perhatian paling besar hendaknya diberikan kepada variabel citra perusahaan yang meliputi dimensi personality, reputation, value dan corporate identity.
2.    Mengingat sebesar 38,6% kepuasan nasabah dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini maka untuk penelitian dimasa yang akan dating diharapkan peneliti dapat meneliti variabel lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Ariani, D. Wahyu, Manajemen Operasi Jasa, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Yogyakarta, Penerbit Graha Ilmu, 2009.
Barata, Atep Adya, Dasar-dasar Pelayanan Prima, Jakarta, Elek Media Komputindo, 2003.
Cornelissen , Joep. P, Corporate Communication: A Guide to Theory and Practice, Second Edition, Wiltsire, The Cromwell Press, 2008.
Elliot, Richard and Larry Percy, Strategic Brand Management, New York, Oxford University Press. Inc, 2007.
Jasfar, Farida, Manajemen Jasa, Pendekatan Terpadu, Cetakan Pertama, Bogor, Penerbit PT. Ghalia Indonesia, 2005
Kotler, Phillip, and G. Amstrong,  Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kesepuluh, Jilid 1, Jakarta, PT. Indeks, 2004.
Kotler, Philip, and Keller, Kevin. L, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 2, PT. Indeks,2009.
Matei, Lucica and Dinu, Theodora, Regulation and Best Practice in Public and Nonprofit Marketing, Bucharest, Editura Economica, 2010.
Mowen, Jhon, C., Minor Michael, Perilaku Organisasi, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2002.
Mulyadi, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Jakarta, Penerbit Salemba Empat, 2007.
Olagbemi, Felicia, The Effectiveness of Federal Regulations and Corporate Reputation in Mitigating Corporate Accounting, New York, Xlibris Corporation, 2011.
Plessis, D. F, Introduction to Public Relations dan Advertising, First Edition, Cape Town, Creda Communication, 2000.
Rangkuti, Freddy, Measuring Consumer Satisfaction : Gaining Customer Relation Strategy, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Reddi, Narasimha, Effective Public Relation and Media Strategy, New Delhi, PHI Learning Private Limited,2009.
Schumann, Jan, H, The Impact of Culture on Relationship Marketing in International Services, First Edition, Muenchen, Gabler GWV Fachverlage GmbH, 2009.
Sekaran, Uma, Metode Penelitian Bisnis, terjemahan Kwan Men Yon, Jakarta, Salemba Empat, 2011.
Stanton, Wiliam J, Prinsip Pemasaran, Edisi ke-7, Jakarta, Penerbit Erlangga, 2001.
Stevenson, William,  Operations Management,  8th edition, McGraw-Hill, 2005.
Supranto, J, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Edisi baru, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2001.
Suyanto, M, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Edisi 1, Yogyakarta, Penerbut Andi, 2007.
Tjiptono, F, Perspektif Manajemen dan Pemasaran Kontemporer, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2000.
Tjiptono F, dan Gregorius Chandra, Service, Citra Wisata dan Satisfaction. Yogyakarta, Penerbit Andi, 2005.
Tjiptono, F, Strategi Pemasaran, Yogyakarta, Penerbit Andi, 2008.
Zopounidis, Constantin,  New Trends in Banking Management, New York, Physica-Verlag, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar